Ubisoft akhirnya menjawab doa para penggemar dengan merilis Assassin’s Creed Shadows, sebuah babak baru yang membawa pemain ke era Jepang feodal yang telah lama dinantikan. Setelah bertahun-tahun spekulasi dan rumor, akhirnya serial ini resmi menjelajahi dunia para samurai, ninja, dan pengkhianatan di balik tembok kastil dan kegelapan malam.
Setelah eksperimen open-world besar-besaran lewat Origins, Odyssey, dan Valhalla, Shadows mencoba meramu kedalaman sejarah, gameplay menyelinap, serta elemen RPG dalam satu kesatuan yang lebih halus dan fokus. Di tengah gelapnya hutan bambu dan jalanan bersalju Kyoto, bayangan para pembunuh kembali mengintai dari balik kegelapan.
Latar Waktu dan Dunia: Jepang Feodal yang Penuh Intrik
Shadows mengambil latar pada era Sengoku—masa perang saudara yang penuh darah dan kekacauan di Jepang, sekitar abad ke-16. Ini adalah periode di mana daimyo (panglima perang) saling bertempur memperebutkan kekuasaan, dan ninja berkembang sebagai alat perang rahasia.
Desain Dunia yang Memukau
Ubisoft menggunakan REACT Engine untuk menampilkan visual Jepang yang sangat detail: dari sawah yang tertutup embun pagi, kuil Shinto yang megah, hingga desa kecil yang menjadi medan pertempuran diam-diam para pembunuh. Perubahan cuaca dinamis dan siklus siang-malam menciptakan nuansa dramatis yang memengaruhi gameplay—terutama bagi pemain yang lebih menyukai pendekatan stealth.
Karakter Utama: Dua Bayangan, Dua Takdir
Untuk pertama kalinya dalam sejarah serial ini, pemain dapat beralih antara dua karakter utama dengan gaya bermain yang sangat berbeda:
Naoe – Si Ninja Bayangan
Naoe adalah ninja wanita dari Iga, yang dibesarkan dalam tradisi klan pembunuh rahasia. Dia ahli menyelinap, menggunakan berbagai alat ninja seperti kunai, shuriken, smoke bomb, dan grappling hook. Naoe adalah simbol sempurna dari stealth gameplay klasik yang dicintai penggemar AC lama.
Yasuke – Sang Samurai Kehormatan
Terinspirasi dari tokoh sejarah nyata, Yasuke adalah samurai keturunan Afrika yang pernah melayani Oda Nobunaga. Dalam game ini, ia digambarkan sebagai pejuang kuat dengan pedang katana dan senjata berat lainnya. Yasuke tidak hanya mengandalkan kekuatan, tetapi juga filosofi kehormatan Bushido, memberi pemain nuansa pertempuran brutal dan penuh makna.
Gameplay: Antara Bayangan dan Terang
Sistem Stealth yang Disempurnakan
Shadows membawa kembali sistem menyelinap klasik seperti bersembunyi di bayangan, membaur dengan kerumunan, dan membunuh dari atas bangunan. Perbedaan siang dan malam sangat memengaruhi jarak pandang musuh, sementara sistem angin dan suara juga berperan dalam deteksi musuh.
Pertarungan Intens
Jika kamu bermain sebagai Yasuke, pertarungan terasa berat, brutal, dan berbahaya. Setiap ayunan katana memiliki dampak, dan pemain harus belajar memblokir dan menyerang secara taktis.
Sebaliknya, Naoe menekankan kelincahan dan kecepatan, menyerang dari bayangan dan menghilang sebelum musuh sadar.
Sistem Dual Protagonis: Pilihan dan Konsekuensi
Yang membuat Shadows menarik adalah sistem dua karakter ini bukan sekadar variasi gameplay, tetapi memengaruhi misi, interaksi, hingga dialog. Beberapa jalur cerita hanya bisa ditempuh oleh Naoe atau Yasuke. Bahkan, reaksi NPC dan keputusan cerita utama bisa berubah tergantung siapa yang aktif digunakan pemain saat itu.